Mimbar.News, Wajo - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Unhas Makassar Desa Simpellu, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, melaksanakan berbagai inovasi untuk mendukung terwujudnya Desa Hijau dan Digital (07/01).
Kegiatan ini terlaksana sepekan setelah seminar pemaparan 13 program. Dari 13 program kerja yang dipaparkan, tiga di antaranya sudah terealisasi, yaitu sosialisasi pembuatan biopori, pembuatan website desa, serta penyusunan peta administratif di Desa Simpellu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perubahan positif di desa dalam aspek lingkungan dan pengelolaan sumber daya desa yang lebih efisien dan berbasis digital.
Suparman Lasa, selaku koordinator desa, menjelaskan bahwa proyek sosialisasi pembuatan biopori diangkat untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang dibiarkan menumpuk di lingkungan sekitar desa.
“Permasalahan sampah tersebut dapat memperbaiki kualitas lingkungan desa. Oleh karena itu, kami memperkenalkan biopori sebagai solusi sampah organik yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik dan meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan untuk mencegah genangan air dan banjir,” ujarnya.
Lanjut ia jelaskan bahwa pembuatan biopori diharapkan dapat mengurangi volume sampah organik dan genangan air yang kerap menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan, serta memberikan kontribusi terhadap terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Selain itu, mahasiswa KKN-T juga mengembangkan website desa sebagai inovasi untuk memudahkan akses informasi bagi warga dan pengunjung luar desa.
“Website ini kami buat untuk mempromosikan potensi desa, memberikan informasi mengenai kegiatan sosial yang berlangsung, serta menyediakan layanan publik secara online,” tambah Suparman.
"Website ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam berbagai program desa dan mempermudah proses komunikasi antara pemerintah desa dengan warganya. Dengan adanya website ini, diharapkan Desa Simpellu dapat dikenal lebih luas, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan luar yang tertarik berkunjung,"jelasnya lebih jauh.
Diketahui juga, sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengelolaan desa, mahasiswa KKN-T juga menyusun peta administratif desa. Peta ini memetakan batas wilayah desa, lokasi fasilitas umum, serta mendukung perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya desa yang lebih terarah.
"Peta ini akan sangat membantu dalam perencanaan proyek-proyek pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran," tutup Suparman.
Sementara Akhmad,S.Ip selaku Kepala Desa mengapresiasi Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T ini.
"kami berharap kegiatan adik adik mahasiswa ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Desa Simpellu. Dengan adanya biopori, diharapkan desa ini menjadi lebih ramah lingkungan dan terhindar dari masalah penumpukan sampah dan genangan air. Website desa akan meningkatkan akses informasi dan memperkenalkan potensi desa, sementara peta administratif mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efisien. Semua inovasi ini bertujuan untuk menjadikan Desa Simpellu sebagai desa yang lebih maju, berbasis digital, ramah lingkungan, dan terkelola dengan baik,"harapnya.(as)