Mimbar.News, Jatim - Musik adalah salah satu bagian dari ekosistem dunia kreatif di Indonesia kini sedang berkembang menuju ke industri yang lebih besar. Jawa Timur merupakan wilayah yang dikenal memiliki banyak talenta-talenta muda dalam dunia musik yang punya geliat dan semangat yang tinggi dalam berkarya.
Melihat begitu besarnya potensi musisi-musisi muda di Jawa Timur, Gekrafs menggelar event “Gekrafs Music Showcase” pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 silam. Acara ini diselenggarakan di Waroeng Kembang Randoe Jetak, Jl. Raya Surabaya - Malang, Karang Jati, Kec. Pandaan, Pasuruan.
“Gekrafs Music Showcase” sendiri adalah acara lanjutan dari acara Music Sharing bersama Gekrafs Jatim yang sebelunnya dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2022 di Belly Buddy Eatery, Ngagel, Surabaya.
Kegiatan yang berkesinambungan ini dikonsep seperti inkubasi. “Dari teman-teman yang berminat, bisa bergabung ke Music Incubation yang ada di Gekrafs Jatim. Kemudian dari pihak Gekrafs akan memfasilitasi, seperti acara music sharing yang diselenggarakan di bulan Agustus 2022. Kami akan mempertemukan teman-teman musisi muda ini dengan teman-teman yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia industri musik, seperti music producer, music director, label, dan sebagainya. Selain itu juga ada dari industri yang beririsan dengan musik, seperti media,” jelas para anggota Gekrafs Jawa Timur subsektor musik. “Tujuannya supaya teman-teman musisi ini bisa belajar, mengevaluasi karyanya, dan tentunya memperluas networking serta saling support satu sama lain.”
Sementara itu, “Gekrafs Music Showcase” adalah wadah untuk teman-teman musisi yang memiliki karya dan sudah mengikuti kegiatan inkubasi untuk menunjukkan karyanya ke masyarakat luas, minimal ke teman-teman yang ada dalam satu inkubasi tersebut.
Acara ini menampilkan 7 musisi dan grup band yaitu: Picky Blind dari Pasuruan, Arvinto Cindy dari Sidoarjo, Keyplus dari Mojokerto, Noe Coustic dari Pasuruan, Neova dari Bangkalan (Madura), Shama dari Surabaya dan Flo yang juga berasal dari Surabaya.
Yang menarik dalam music showcase ini adalah musisi-musisi yang tampil lebih heterogen, tidak didominasi dari Malang dan Surabaya saja yang sebelumnya memang dikenal sebagai kota-kota yang industri musiknya sudah jauh lebih berkembang. Walaupun mereka masih merintis, tetapi kualitas karyanya tidak kalah dengan musisi-musisi lainnya yang sudah lebih dahulu mencicipi asam-garam dunia panggung musik.
Kegiatan ini diinisiasi oleh anggota Gekrafs Jawa timur subsektor musik, dan didukung penuh oleh Bingkai Karya, sebagai media yang membantu para musisi ini untuk mendapatkan exposure media, dan Damai Production ( D-Pro ) yang mendukung produksi lighting dan sound.
“Baik Bingkai Karya maupun Damai Production (D-Pro) memberi support penuh berupa fasilitas yang terbaik, supaya ketika manggung, para musisi ini bisa mendapatkan pengalaman atau vibes show yang dipersiapkan secara well-prepared seperti musisi-musisi profesional. Dengan begitu, para musisi ini diharapkan makin semangat untuk berkarya,” ujar angota Gekrafs Jawa Timur subsektor musik.
Dengan adanya Gekraf Musik Incubation ini, diharapkan dapat mengembangan subsektor musik di Jawa Timur, dari yang awalnya dari skala lokal bisa ke skala nasional. “Kami berharap subsektor musik dapat menjadi kunci ekonomi kreatif masa depan Indonesia, karena banyak sekali di negara-negara lain sumbangsih musik terhadap negara begitu besar, seperti Korea dengan K-popnya. Maka dari itu, kami berharap Indonesia yang menempati posisi ke-3 ekonomi kreatif, mampu merangsek lebih tinggi lagi dengan adanya pengembangan dari subsektor musik kita,” ujar Septriano Maulana, atau yang kerap disapa Cak Rian, selaku ketua dewan Gekrafs Jawa Timur.
“Mudah-mudahan akan ada acara-acara seperti ini di kemudian hari, baik itu dari Gekrafs Jatim maupun kolaborasi-kolaborasi dengan pihak-pihak penggerak ekonomi kreatif lainnya,” pungkas Cak Rian.(rilis)