Iklan

/

Iklan

Manfaatkan Momen, Lidmi Gelar Kajian Spirit Ramadan

Redaksi Mimbar.News
Sabtu, 16 April 2022, 14:15 WIB Last Updated 2022-04-16T07:15:47Z

 

Departemen Dakwah dan al-Qur’an Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP Lidmi) menyelenggarakan kegiatan Kajian Spirit Ramadan sesi 1, Rabu (14/4/2022).(dok.LIDMI) 


Mimbar.News, Makassar - Departemen Dakwah dan al-Qur’an Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP Lidmi) menyelenggarakan kegiatan Kajian Spirit Ramadan sesi 1, Rabu (14/4/2022). Kajian Spirit Ramadan adalah program khusus Lidmi di bulan Ramadan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang spirit Ramadan dalam kehidupan faktual.


Pada sesi 1 ini, Lidmi mengusung tema Zakat dan Wakaf dalam Membangun Peradaban dan dilaksanakan via Zoom Meeting. Hadir membawakan opening speech adalah Supriadi, S.E. selaku Wakil Ketua Umum PP Lidmi. Dalam sambutannya, Supriadi mengungkapkan tentang posisi Ramadan sebagai bulan yang sangat mulia. Menurutnya, momen ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.


“Ramadan telah kita ketahui sebagai bulan yang sangat mulia. Tentu Lidmi tidak ingin melewatkan Ramadan ini tanpa mengambil faidah yang besar. Insya allah dalam beberapa pertemuan kedepan akan diisi oleh para ustadz dan ulama yang mumpuni dalam menguraikan tema-tema terkait,” ucapnya.


Acara inti kemudian dibawakan oleh Bayu Taufiq Possumah, Ph.D yang saat ini mengajar di Pascasarjana IAI Tazkia Bogor. Selama 1 jam, ia membahas mengenai peranan penting zakat dan wakaf dalam membangun sebuah peradaban.


Di awal uraiannya, Ustad Bayu menyebutkan tentang zakat dan wakaf sebagai instrumen atau pilar dalam membangun peradaban. Bahkan keduanya tidak bisa dilepaskan dari Islam itu sendiri. Sejak awal peradaban Islam dibangun oleh Rasullah maka sejak itu pula zakat dan wakaf menjadi bagian yang sangat penting.


“Sejak awal masa Islam, zakat dan wakaf telah menjadi bagian yang penting. Berbicara tentang zakat dan wakaf, tentu tidak terlepas dengan Baitul Mal. Lembaga keuangan Islam yang pertama. Ketika Rasulullah menyelesaikan persoalan umat melalui masjid, maka Baitul Mal adalah salah satu bagian dari solusi tersebut,” ungkapnya.


Selanjutnya beliau memaparkan bagaimana sejarah perkembangan zakat dan wakaf dari era awal Islam hingga perkembangannya di era modern. Beliau menyebutkan beberapa fakta yang menarik. Misal fakta bahwa pada tahun 1923, 3/4 tanah produktif di Turki ternyata adalah tanah wakaf. Begitu pula di Pakistan, salah satu institusi wakaf terkemuka Hamdard Foundation membangun Madinat al Hikmah. Sebuah kawasan seluas 120 hektar dekat kota Karachi yang didedikasikan sebagai the City of Education. Di dalam kawasan tersebut dibangun universitas, rumah sakit pendidikan, hingga perpustakaan dengan koleksi 2 juta buku.


Menurut Direktur Waqf Institute ini, zakat dan wakaf memang merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam terutama pada pembangunan ekonomi.


“Zakat dan wakaf adalah hal yang penting jika kita melihat sejarah Islam. Begitu banyak institusi pendidikan misalnya yang berbasis wakaf. Ambil contoh misalnya Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir. Atau Universitas Gontor dan UII di Indonesia,” jelasnya.


Sebagai penutup, beliau mengungkapkan bahwa masjid dan baitul mal itu layaknya miniatur peradaban Islam.


“Kita dapat melihat bahwa masjid dan baitul mal ini layaknya miniatur peradaban Islam yang berjalan sebagai kesatuan sistem. Zakat dan wakaf adalah bagian dari sistem itu,” pungkasnya.


Kajian Spirit Ramadan ini akan kembali dilaksanakan dalam 3 pertemuan pada tanggal 18-20 April 2022. Setelah membahas wakaf, tema berikutnya akan membahas mengenai lailatul qadr, memakmurkan masjid, dan bulan Ramadan sebagai bulan al-Qur’an.(rls) 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Manfaatkan Momen, Lidmi Gelar Kajian Spirit Ramadan

Terkini

Iklan

Close x