Mimbar.News, Wajo - Rumah adat Atakkae di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, akan menjalani rehabilitasi. Rumah adat yang berlokasi di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, itu menjadi perhatian untuk pengembangan sektor pariwisata.
Terkait rencana ini, Bupati Wajo, Amran Mahmud, telah menerima audiensi dan meninjau langsung kondisi rumah adat Atakkae bersama tenaga ahli Dapil Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Sultan Tajang dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulsel, Ahmad Asiri, Senin (13/9/2021).
Pada kesempatan itu Amran Mahmud menyampaikan terima kasihnya kepada AIA dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) atas rencana perbaikan dan pemeliharaan rumah adat Atakkae. Menurutnya, AIA adalah salah seorang putra daerah yang sangat peduli dengan pembangunan di Wajo.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih kepada Andi Iwan Aras, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo. Termasuk untuk rencana renovasi rumah adat Atakkae ini atas permintaan dan lobi beliau ke Kementerian PUPR," ujar Amran Mahmud.
Amran Mahmud pun berharap kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera menyiapkan kelengkapan dan syarat yang diminta agar pelaksanaan renovasi rumah adat Atakkae bisa segera berjalan.
"Rehabilitasi kawasan Rumah Adat Atakkae menjadi penting dan menjadi salah satu perhatian kami mengingat hal tersebut bisa mendukung pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Wajo. Saya minta kepada kepala OPD terkait untuk bekerja sama dan segera menyiapkan dokumen yang dibutuhkan agar program ini segera berjalan," pinta Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga menjelaskan pariwisata bisa ikut mengembangkan sektor perekonomian lainnya. "Apalagi selama pandemi ini, hanya beberapa sektor perekonomian kita menurun produktivitasnya. Kita berharap dengan pengembangan sektor wisata ini bisa mendukung dan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat kita yang lain sehingga program pemulihan ekonomi bisa terus berjalan," ucapnya.
Turut mendampingi Amran Mahmud, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah.
Untuk diketahui, sejumlah perhatian yang diberikan AIA untuk Wajo, di antaranya, terus memperjuangkan hadirnya water treatment plant di Wajo. Baru-baru ini, AIA bersama Menteri PUPR meninjau dan meminta untuk diperhatikan bendung gerak serta meminta Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang untuk pembersihan aliran Sungai Bila, serta beberapa bantuan lainnya. (rls)