Iklan

/

Iklan

STKIP Andi Matappa Berantas Buta Aksara Dengan Konsep Tutor Balibolae

Sahrul Mimbar.News
Rabu, 26 Agustus 2020, 06:02 WIB Last Updated 2020-08-26T00:21:10Z



Mimbar.News, Pangkep - Dosen STKIP Andi matappa Pangkep, menggagas gerakan literasi dalam konsep Tutor Balibolae, gerakan literasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran literasi untuk memerangi buta aksara  Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep. (23/8/2020)


Salmiati, S.Pd.,M.Pd selaku ketua tim pelaksana saat ditemui bersama dua rekanya Ahmad Yusuf, S.Pd.,M.Pd dan Rosmawati,S.Pd.,M.Pd, yang juga merupakan dosen STKIP Andi matappa menyampaikan bahwa, hasil observasi yang kami temukan dilapangan yaitu tingginya jumlah warga penyandang keaksaraan fungsional yang terdapat di desa Panaikang kecamatan Minasatene kabupaten Pangkep. 

Ketua Tim tutor Balibolae Salmiat menyampaikan bahwa, tutor Balibolae ini merupakan program Pengabdian Kepada Masyarakat yang disingkat PKM, dalam pelatihan ini, merupakan sebuah model pembelajaran yang komprehensif berbasis kearifan local bugis (balibolaE) guna membantu percepatan pempaparnya  buta aksara di desa Panaikang Kecamatan Minasatenne Kabupaten Pangkep. 

"Tutor balibolaE secara istilah bahwa tenaga pengajar atau tutor direkrut dari warga belajar atau warga sekitar yang memiliki kemampuan sebagai fasilitator dalam kelompok belajar dan tinggal disekitar lingkungan warga belajar, adapun rencana selanjutnya, akan dilakukan tim PKM yaitu membentuk tim tutor siaga yang beranggotakan mahasiswa untuk dilibatkan dalam pembelajaran pemberantasan buta aksara bagi warga yang masih teridentifikasi mengalami kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung yang akan ditempatkan di setiap dusun yang ada di desa Panaikang Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep apalagi kami bekerja sama dengan pemerintah desa.  

Muhammad Arief, SE selaku kepala Desa Panaikang sangat mengapresiasi  gerakan totor balibolae yang digagas oleh teman teman dari kampus STKIP Andi matappa untuk memberantas buta aksara. Ujarnya

"Kami selaku pemerintah di Desa sangat, mengapresiasi kegiatan tutor balibolae ini dalam memberantas buta aksara. Berkaitan dengan tingginya angka penyandang keaksaraan fungsional di desa Panaikang Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep, disebabkan beberapa hal yang melatar belakangi, yang pertama, masyarakat desa Panaikang belum menyadari permasalahan yang melingkupi dirinya jika buta aksara. Kedua, belum adanya model pembelajaran yang dikembangkan yang lebih efektif, mudah, murah dan mempercepat pemahaman warga masyarakat terhadap materi pembelajaran keaksaraan yang disampaikan. Ketiga, minimnya tenaga pendidik/tutor yang bersedia mengabdikan diri secara sukarela. Tutor Balibolae dinilai sangat efektif karena program kerjanya dilakukan secara dor to dor sehingga semua warga punya kesempatan untuk di belajar" tandasnya

Salmiati selaku ketua tim melanjutkan penyampaiannya bahwa pelatihan ini telah dilaksanakan mulai tanggal 13 juli tahun 2020 sampai 5 agustus 2020 dengan jumlah warga belajar yang diundang oleh kepala desa untuk mengikuti pemberantasan buta aksara berbasis tutor balibolaE  sebanyak 20 orang yang terdiri 6 laki-laki dan 14 perempuan dan terdeteksi mengalami kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung 

"Berdasarkan implementasi kegiatan pengabdian masyarakat (PKM)  dan evaluasi kami bersama mitra, kami dapat menyimpulkan bahwa beberapa poin antara lain  yaitu. Pelaksanaan pelatihan model pembelajaran berbasis tutor balibolaE telah mampu meningkatkan performansi kemampuan membaca, menulis dan menghitung warga belajar, yang kedua model pembelajaran percepatan pemberantasan buta aksara berbasis tutor balibolae yang dikembangkan berupa modul pembelajaran  yang terdiri aspek tujuan, sasaran, sistematika kegiatan dan alokasi waktu, tempat dan karakter peserta tutor,  syarat-syarat tutor, pendekatan pembelajaran tutor, metode mengajar tutor, cara mengajar dan materi belajar. Melihat ansusias warga dan dukungan pemerintah setempat membuat kami dan tim tetap bersemangat meskipun ada faktor penghambat dalam kegiatan PKM ini seperti masalah pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Pangkep khususnya di desa Panaikang. Sehingga tim PKM kesulitan menghadirkan warga belajar atau warga yang teridentifikasi mengalami kesulitan membaca, menulis dan menghitung dalam jumlah besar karena harus mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah sehingga masih ada warga yang tidak mendapat kesempatan untuk belajar menulis, membaca dan berhitung. Kendala selanjutnya bahwa tim PKM tidak memungkinkan melakukan pembelajaran atau pelatihan berbasis daring melihat kondisi warga yang tidak memungkinkan untuk mengoperasikan hp atau laptop. Kemudian kendala lain yang dihadapi dalam kegiatan PKM ini yaitu bahwa warga yang menjadi responden dalam kegiatan pengabdian masyarakat di desa Panaikang ini dominan bekerja sebagai petani dan berkebun sehingga warga banyak memilih bekerja dari pada ikut belajar bersama warga lain" paparnya. (Iful) 
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • STKIP Andi Matappa Berantas Buta Aksara Dengan Konsep Tutor Balibolae

Terkini

Iklan

Close x